Sekretaris Komisi A DPRD Garut, Dadang Sudrajat (Poto Deni Rinjani)

Perizinan Di Garut Jeblok, Banyak Pengusuha Beroperasi Tanpa Izin

Jumat, 26 Juni 20150

GARUT, FOKUSJabar.com : Sejumlah pabrik, mini market dan usaha pariwisata, di Kabupaten Garut, diduga belum seluruhnya memiliki perizinan yang lengkap. Hal tersebut membuat Komisi A DPRD Garut harus memanggil  BPMPT (Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu) Kabupaten Garut.

Sekretaris Komisi A DPRD Garut Dadang Sudrajat mengatakan, dari hasil pertemuan dengan pihak BPMPT, pihaknya banyak menanyakan soal perizinan yang disinyalir belum ditempuh oleh beberapa pengusah.

“Salah satu contoh buntutnya muncul kasus yang menimpa para pekerja Garut yang bekerja pada PT Naishoku sangat miris sekali, sepertinya Pemda kecolongan untuk kasus ini, ternyata PT Naishoku meminjam izin usaha kepada PT TOSO, ” ujarnya, usai menerima BPMPT di DPRD Garut, Jum’at (26/6/2015).

Dadang menegaskan, minggu depan Komisi A juga akan memanggi PT Naishoku dan PT TOSO untuk mempertanyakan hal ini.

“Selain itu kami juga mempertanyakan beberapa izin mini market yang ada di Garut, yang sampai saat ini ratusan mini market bermunculan di Garut, dari hasil Pertemuan tadi, pihak BPMPT menyebutkan ada sekitar 185 mini market yang sudah punya izin, tapi mereka belum berikan data tertulis kepada kami, ” tandasnya.

Dari sektor usaha bidang kepariwisataan izin tempat wisata Drajat Pass, juga ternyata diektahui ternyata dari puluhan tempat wisata di sana yang punya izin baru satu.

“Kami hanya menghimbau kepada Dinas BPMPT , agar mereka yang buka usaha di Garut, baik usaha lokal maupun internasional, apabila ijinnya belum turun jangan diperbolehkan dulu untuk membuka usaha,” pungkasnya. (**)

(Deni Rinjani/DEN)