Rabu, 30 Desember 2015

Ilustrasi
Ilustrasi

Database Aset Pemprov Jabar Karut Marut?

BANDUNG, FOKUSJabar.com:  Keberadaan aset saat ini menjadi hal yang sensitif, terlebih banyak pihak yang ingin memiliki baik pemerintah, masyarakat hingga pihak swasta.
Sepertihalnya di Jawa Barat yang kondisi aset termasuk databasenya yang karut marut. Bahkan banyak aset milik Pemprov Jabar yang sudah diklaim oleh masyarakat dan perusahaan, banyak juga masyarakat dan perusahaan yang sudah memiliki sertifikat yang sah.
Demikian diungkapkan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar Ricky Kurniawan di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Rabu (30/12/2015).
Semasa masih menjabat Ketua Komisi A, dirinya sempat memberikan usulan untuk membenahi aset milik Pemprov. Namun aset yang ada sudah amburadul datanya.
“Ternyata banyak yang tidak jelas. Kita diberikan data setebal buku yang tidak sistematis. Masa data aset tanah dan bangunan nyampur-nyampur, bahkan ada tulisan menggunakan spidol, kita kesulitan membacanua, kita merasa dibodohi. Anak semester tiga saja saya pikir bisa merekap data aset tanah dan bangunan dengan berbagai permasalahannya,” tegas Ricky.
Dia mengatakan bahwa sebetulnya Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) menyambut baik penataan aset Pemprov Jabar. Bahkan saat itu gubernur telah membuat satu kebijakam panitia aset internal dari Pemprov, termasuk membuat MoU dengan BPN untuk sertifikasi tanah.
“Namun masalahnya agak lamban. Dari 1.500 tanah tidak 10 persennya. Padahal sudah membuat MoU dengan BPN tahun 2012 namun sampai sekarang sama saja, belum ada tindak lanjut. Sampai sekarang kita tidak tahu aset Pemprov Jabar,” jelasnya.
DPRD Jabar sebelumnya berencana untuk membuat pansus aset agar program gubernur bisa selaras. Tapi berdasarkan pantauan, masih banyak aset yang di okupasi oleh masyarakat. Dia mencontohkan di Cirebon. Di sana banyak masyarakat punya sertifikat tanah di aset pemerintah, dan bisa saja perusahaan.
Miras-Oplosan2

Periode 2015, Akibat Miras 29 Orang Meninggal Dunia

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Beredar minuman keras dan oplosan di tengah masyarakat, berakibat korban berjatuhan hingga meninggal dunia dengan persentase 35,80 persen di wilayah hukum Polda Jawa Barat sepanjang periode 2015.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Moechgiyarto menjelaskan, persentase dengan akumulasi 29 orang itu, merupakan grafik penurunan dari periode sebelumnya.
“Pada 2015, korban meninggal akibat miras oplosan mencapai 52 orang. Ada penurunan jumlah korban dibandingkan 2014 yaitu 81 orang,” ujar Moechgiyarto, Rabu (30/12/2015).
Polda Barat dalam menindak peredaran miras sepanjang 2015, berhasil mengamankan sebanyak 49.243 botol dengan berat 163,593 liter, sedangkan tuak diamankan sebanyak satu drum dengan 47 jeriken.
“Korban meninggal dunia terbanyak pada 2015 terjadi di Kabupaten Garut berjumlah 12 orang,” ungkapnya.
konfrensi pers akhir tahun 2015 Polda Jawa Barat di aula riung Mungpulung Mapolda Jawa Barat Jalan Soekarno Hatta Bandung (Foto: Adi)
konfrensi pers akhir tahun 2015 Polda Jawa Barat di aula riung Mungpulung Mapolda Jawa Barat Jalan Soekarno Hatta Bandung (Foto: Adi)

Kapolda Jabar : Uang Negara yang Kita Selamatkan Itu Rp32,7 Milyar

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Moechgyarto menegaskan, kerugian Negara yang berhasil dikembalikan dari kasus korupsi yang ditangani sepanjang 2015 itu mencapai Rp32,7 milyar.
Hal itu diuangkapkan dalam konfrensi pers akhir tahun 2015 Polda Jawa Barat di aula riung Mungpulung Mapolda Jawa Barat Jalan Soekarno Hatta Bandung.
“Uang Negara yang mampu dikembalikan pada 2015 itu mencapai Rp32,7 milyar. Dibandingkan pada periode 2014, uang Negara yang mampu diselamatkan yaitu Rp11,2 milyar,” ungkap Moechgyarto, Rabu (30/12/2015).
Sepanjang 2015, dia menuturkan, kasus korupsi yang ditangani Polda Jabar sebanyak 24 perkara. Persentase kasus korupsi ini naik 50 persen atau nambah delapan perkara dari 16 kasus pada 2014.
Menurut Moechgyarto, penyelesaian kasus korupsi itu meningkat dengan persentase 53,85 persen dengan tujuh perkara.
“Dari 13 perkara pada 2014 menjadi 20 kasus yang kita tangani pada periode 2015 kali ini,” cetusnya.
razia miras (Foto : Adi)
razia miras (Foto : Adi)

Razia Akhir Tahun, Polrestabes Bandung Sita 4.903 Botol Miras

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Minuman keras sebanyak 4,903 kelas bawah dan atas dan 50 jeriken ciu diamankan hasil Operasi Lodaya 2015 Polrestabes Bandung yang dilaksanakan dari 22 sampai 28 Desember.
Wakapolrestabes Bandung AKBP Gatot Sujono menjelaskan, untuk menindak lanjuti hasil operasi Miras ini, tindakan tegas terhadap kelompok yang berpesta miras pada pergantian tahun 2015.
Selain itu, lanjut Gatot, polisi berpakaian preman berpatroli ke tempat – tempat nongkrong yang rawan dijadikan pesta menenggak miras. Hal itu ditekankan karena sudah banyak kasus orang mati sia-sia lantaran menggelar pesta miras oplosan.
“Jika menemukan adanya warga pesta miras, kami sita mirasnya. Lalu orangnya diproses dengan Tipiring (Tindak pidana ringan),” tegas Gatot di Mapolrestabes Jalan Jawa Bandung, Selasa (29/12/2015).
Dia menuturkan, langkah nyata yang dilakukan polisi untuk meminimalkan pesta miras yaitu merazia tempat – tempat penjualan miras secara berkala.
“Banyak jatuh korban akibat miras. Bahaya miras dampaknya bisa mengganggu penglihatan. Bahkan dapat mengakibatkan kebutaan,” jelasnya.
ilustrasi : web
ilustrasi : web

Tahun 2015, Kejati Jabar Kembalikan Uang Negara Rp65 Milyar

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Selama menangani kasus korupsi pada periode 2015, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat berhasil mengembalikan uang Negara sebesar Rp65,9 milyar.
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Feri Wibisono menjelaskan, raihan tersebut merupakan akumulasi dari Kejaksaan Negeri sebesar Rp39,7 milyar, sedangkan Kejaksaan Tinggi sebesar Rp26,1 milyar.
“Secara keseluruhan ada peningkatan 10% dari tahun lalu. Selain itu, peningkatan penyidikan pada 2015. Dengan jumlah penyidikan ada 125 perkara. Sedangkan penyelidikan 104 perkara. Dari keduanya dapat dieksekusi 154 perkara,” ungkap Feri, Selasa (29/12/2015).
Feri mengatakan, faktor meningkatnya penanganan kasus, disebabkan  perbaikan secara teknis dan kualitas. Lanjut dia, mulai dari teknik penggeledahan, IT forensik hingga metode pelacakan aset dalam rangka upaya mengoptimalkan asset recovery.
“Tahun ini asset recovery Jawa Barat terkumpul Rp65,9 milyar dari upaya – upaya penyitaan. Ada peningkatan cukup signifikan walau masih jauh dari jumlah kerugian Negara,” bebernya.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Bermain Perkara, Sembilan Jaksa Kejati Jabar Dihukum Berat

BANDUNG,FOKUSJabar.com : Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Feri Wibisono menyebutkan, sepanjang tahun 2015, sedikitnya ada sembilan jaksa diganjar hukuman lantaran melakukan pelanggaran aturan dan tidak mentaati kode etik.
Feri mengatakan, perbuatan menyimpang para jaksa nakal itu terungkap berdasarkan laporan dan pengaduan masyarakat yang masuk ke Kejati Jabar.
“Kasusnya bermacam – macam, namun sebagian besar karena berinteraksi dengan pihak berperkara,” ungkap Feri di Bandung, Selasa (29/12/2015).
Para oknum jaksa bermasalah itu, kata Feri, adalah mereka yang ketika itu menangani perkara-perkara tindak pidana umum.
Dia menegaskan, para jaksa itu umumnya melakukan pertemuan dengan pihak berperkara di luar kantor seperti Kafe dan Hotel.
“Setiap pencari keadilan berhak menanyakan perkembangan perkara. Tapi kalau jaksa mengadakan pertemuannya di kafe, berarti menyimpang. Tingkat hukumannya berat,” tutur Feri.
Hukuman disiplin ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu ringan, sedang dan berat. Dari sembilan jaksa nakal yang bertugas di sejumlah Kejaksaan Negeri (Kejari), empat jaksa dijatuhi sanksi sedang dan sisanya dikenai sanksi berat. Tindakan ini dijalankan sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
“Hukuman disiplin kategori sedang dan berat diantaranya penurunan pangkat hingga pelepasan dari jabatan struktural. Selama ini baru pidum kita terus telusuri bayang-bayang Pidana khusus, kalau pun ada saya pastikan kita sendiri yang melakukan penyidikan” tegas Feri.
Kapolres Ciamis AKBP Arif Rachman Saat Menunjukan Barang Bukti Hasil Kejahatan (Foto: Husen)
Kapolres Ciamis AKBP Arif Rachman Saat Menunjukan Barang Bukti Hasil Kejahatan (Foto: Husen)

Empat Pelaku Curas Ditangkap, Dua Masih Buron

CIAMIS,FOKUSJabar.com: Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Ciamis berhasil menangkap empat pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) yang biasa beroperasi antar lintas wilayah di kawasan Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis.
Ditangkapnya empat pelaku tersebut merupakan hasil penyelidikan Tim Buser   setelah menerima laporan pencurian toko bahan bangunan di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
“Awalnya terjadi pencurian di sebuah toko kelontongan dan bahan bangunan di daerah Kecamatan Cimerak. Para pelaku mencongkel pintu untuk melakukan aksinya,” kata Kapolres Ciamis AKBP Arif Rachman. Rabu (30/12/2015).
Arif melanjutkan, dari keenam pelaku pencurian, empat berhasil ditangkap pada Kamis (18/12/2015) lalu . Sementara dua pelaku sisanya masih dalam pengejaran (buron).
“Kami masih memburu Dua pelaku lagi dan yang berhsil ditangkap ini diantaranya ada residivis,” ungkapnya.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

BPBD : Jumlah Longsor di Garut Tahun 2015 Capai 152 Kasus

GARUT, FOKUSJabar.com: Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Zakaria mengatakan, Garut merupakan wilayah ‘mini market’ bencana di Jawa Barat, karena semua bencana seperti banjir, longsor dan kebakaran kerap terjadi di Garut.
Kepala BPBD Garut, Dadi Zakaria (Foto : Tasdik)
Kepala BPBD Garut, Dadi Zakaria (Foto : Tasdik)
“Bencana yang paling sering terjadi di Garut adalah longsor dan Pergerakan tanah,” katanya, Rabu (30/12/2015).
Dadi juga menegaskan, jumlah tanah longsor di Garut selama tahun 2015 mencapai 152 kasus.
“Semua daerah baik Selatan, Utara dan Tengah pernah terjadi longsor dan pergerakan tanah,” ungkapnya.
Menurut Dadi, penanganan bencana merupakan tanggung jawab semua pihak. “Maka dari itu kami menggandeng TNI dan Polri dalam penanganan bencana di Garut,” pungkasnya.
Razia Miras (Foto: Agus Kucir)
Razia Miras (Foto: Agus Kucir)

Operasi Gabungan Berhasil Cegah Pengiriman Ribuan Botol Miras ke Pangandaran

PANGANDARAN, FOKUSJabar.com: Ribuan botol minuman keras (miras) berhasil diamankan dalam Operasi Cipta Kondisi yang digelar jajaran Kepolisian Polres Ciamis, TNI, dan Satpol PP di pertigaan perbatasan Jawa Tengah – Jawa Barat, atau tepatnya di pertigaan perempatan terminal Kalipucang, Selasa (29/12/2015) malam.
Aparat gabungan berhasil mengamankan mobil truk jenis box bernopol D 8479 CW beserta ratusan botol miras yang diangkutnya dari Semarang, Jawa Tengah.
Razia Miras (Foto: Agus Kucir)
Razia Miras (Foto: Agus Kucir)
“Ada 400 karton berisi minuman berkadar alkohol tinggi,” ungkap Kapolsek Pangandaran, Kompol Suyadhi, Selasa (29/12/2015) malam.
Dari Keterangan Sopir Box, ribuan botol miras ini akan dikirim ke seseorang berinisial UJ yang beralamat di kawasan wisata Pangandaran
“Dengan keberhasilan mengamankan ribuan botol miras ini kita berharap meminimalisir pemicu kriminalitas yang biasanya diawali dengan mengkonsumsi minuman keras,” tambahnya.
Suyadhi menjelaskan,kegiatan ini merupakan Operasi Cipta Kondisi yang multisasaran. Intinya, mencegah kerawanan dan menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kegiatan ini kami gelar bersama TNI yang dipimpin langsung Danramil Pangandaran Mayor Infantri Agung Subekti, dan Satpol PP kabupaten Pangandaran,”pungkas Suyadhi.

Minggu, 27 Desember 2015

Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Polda Jabar : Jangan Sampai Underestimate Ancaman Teroris

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Ancaman teror radikal dan tindakan anarkis dalam perayaan pergantian tahun baru 2016 dan natal 2015 di Jawa Barat dianggap mampu terminimalisir dengan baik.
Wakapolda Jawa Barat Brigjen Mochamad Taufik menjelaskan, meski dikategorikan aman, semua celah yang mengarah ke dua ancaman itu harus di minimalisir efektif. “Secara khusus tidak.
Tapi kita tak pernah menghadapi permasalah itu dalam kondisi yang underestimate, segala sesuatunya kita siapkan menghadapi yang ada,” ujar Taufik, Jum’at (25/12/2015).
Dalam pencegahannya, dia menyebutkan, salahsatunya pengamanan di jalur wisata pada liburan panjang saat ini, pihaknya telah memploting personil anggota kepolisian dan TNI untuk melakukan pengamanan.
“Objek wisata di Jawa Barat ini cukup banyak, seperti Pangandaran, Pelabuhan Ratu dan wialayah Garut, jadi sudah kami gelar kekuatan maksimal, ini liburan akan berjalan aman pula,” jelasnya.
kecelakaan d grt

Hiks! 12 Orang Warga Garut Alami Kecelakaan di Kabupaten Tasikmalaya

GARUT, FOKUSJabar.com : Sudah jatuh tertimpa tangga. Peribahasa itu kini tengah dialami seorang warga Kampung Jambansari, RT01/02, Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Uju (40).
Bagaimana tidak, seminggu yang lalu kendaraan roda empat miliknya raib dan Jum’at (25/12/2015) kemarin rumahnya dibobol maling. Informasi yang terhimpun FOKUSJabar, Sabtu (26/12/2015) pagi tadi pria beranak dua ini bersama isteri tercintanya, Ny. Iit dikabarkan alami kecelakaan di Jalan Raya Deudeul, Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
“ Akibat kecelakaan tersebut, suami isteri tersebut mengalami luka cukup serius dan tengah menjalani pemeriksaan dari tim medis Puskesmas terdekat di Kecamatan Taraju,” kata salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Banjarwangi, Engkus Juniardin, Sabtu (26/12/2015).
Menurut Engkus, sepasang suami isteri dan 10 orang warga Kecamatan bajarwangi lainnya hendak berziarah ke Pamijahan, Bantarkalong-Tasikmalaya.
Hingga berita ini ditayangkan, dari 12 orang yang alami kecelakaan, dikabarkan delapan orang diantaranya alami luka yang cukup serius.
Kalapas Ciamis Dasep Budi Rana Saat Mneyerahkan Surat Keputusan Remisi Kepada Heroldus
Kalapas Ciamis Dasep Budi Rana Saat Mneyerahkan Surat Keputusan Remisi Kepada Heroldus

Narapidana Kasus Pembunuhan Dapat Remisi Natal

CIAMIS, FOKUSJabar.com : Dalam perayaan Natal tahun ini bagi Heroldus Yori Kapalit (38), warga Manado narapidana Lapas kelas IIB Kabupaten Ciamis, merupakan hari bersejarah. Pasalnya hari ini pihak Kementrian Hukum dan HAM RI telah memberikan remisi pengurangan hukuman.
“Karena menurut penilaian yang dilakukan pihak kami, narapidana tersebut berkelakuan baik, maka dia berhak mendapatkan remisi hari raya keagamaan,” kata Dasep Budi Rana, Kalapas Ciamis, Jumat (25/12/2015).
Dasep mengatakan, syarat warga binaan mendapatkan remisi berdasarkan kelakuan narapidan tersebut selama dalam pembinaan berkelakuan baik dan tanpa cela.
“Karena selama dalam binaan di sini, dia itu berkelakuan baik maka mendapatkan remisi ini,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, terpidana yang hari ini mendapatkan remisi merupakan pindahan dari Lapas Kabupaten Garut.
” Sisa hukuman yang masih dijalani Heroldus memang masih lama sekitar 12 tahun lagi,” ucapnya.
Dasep menambahkan, namun karena remisi merupakan hak daripada narapidana yang harus diberikan negara kepada mereka sesuai aturan barlaku, maka saat ini ada satu orang dari penganut Agama Nasrani yang mendapat remisi bertepatan dengan perayaan Natal.
” Melalui persyaratan ketat remisi ini diberikan kepada yang berhak mendapatkanya,” jelasnya.